Getarjambi.com,Muaro jambi--Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan melakukan tanam Padi Gogo di lahan peremajaan sawit rakyat yang berlokasi di Desa Panca Bakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Kegiatan ini sekaligus menjadi salah satu inovasi penting dalam pengelolaan lahan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Dirjen Perkebunan Kementan RI, Heru Tri Widarto, S.Si., M.Sc, Gubernur Jambi, Asisten Provinsi Jambi, Sekda Kabupaten Muaro Jambi, dan hadir juga Anggota Dewan Muaro Jambi Dapil IV Mestong-Bahar Grup Fraksi PAN Robinson Sirait.
Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyambut baik dan turut bergembira serta bersyukur dengan diselenggarakannya tanam padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat, karena para pekebun dapat memanfaatkan bantuan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditumpangsarikan dengan padi gogo.
Program ini mengusung sebuah konsep inovatif yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit untuk mendorong peningkatan produktivitas, tetapi juga bertujuan untuk mendukung swasembada pangan," jelas Heru.
Menurut Heru, tumpang sari padi gogo di kebun kelapa sawit adalah sebuah strategi untuk memanfaatkan lahan perkebunan secara optimal, dengan menanam padi gogo sebagai tanaman sela.
Program ini membuka peluang besar untuk meningkatkan produksi pangan tanpa harus mengorbankan kelapa sawit yang sudah menjadi komoditas unggulan.
"Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang ada, kita berharap dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit," harapnya.
Diketahui, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) telah bergulir sejak tahun 2017. Capaian PSR di provinsi Jambi telah mancapai 32.673 hektar dan 6.290 hektar ada di kabupaten Muaro Jambi.
Hal ini merupakan peluang yang dapat dioptimalkan untuk tumpang sari tanaman padi gogo di lahan PSR. Target untuk provinsi Jambi seluas 78 ribu hektar, diharapkan bisa tercapai dengan dukungan berbagai pihak.
Secara Nasional, target pengembangan padi lahan kering (padi gogo) tumpang sari di lahan pareunia maupun lahan lainnya seluas 890 ribu hektar, yang secara efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu hektar, dan dengan produktivitas sekitar 2 ton, maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras.(*)
Social Header